Cegah Bau Mulut Saat Berpuasa
dengan 5 Cara Ini!
Sebentar
lagi umat Islam dari seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan
selama satu bulan penuh. Namun ada satu hal yang bisa mengurangi kepercayaan
diri sesorang pada saat berpuasa, yaitu bau mulut. Ingin tahu cara mencegahnya?
Bau
mulut secara medis disebut juga halitosis disebabkan oleh kebiasaan perawatan
gigi yang buruk dan juga merupakan tanda masalah kesehatan lainnya. Bau mulut
juga dapat disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan gaya
hidup tidak sehat lainnya.
Kebiasan
mengonsumsi makanan atau minuman manis pada saat berbuka puasa dapat
menyebabkan nyeri terutama pada gigi berlubang dan berkontribusi pada bau
mulut. Untuk menjaga kesegaran napas sepanjang hari dan kesehatan gigi
diperlukan langkah-langkah untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah
puasa. Bau mulut yang kurang sedap akan sangat berpengaruh pada kepercayaan
diri saat sedang berkomunikasi dengan orang lain.
Nah,
ada 5 hal yang bisa membantu mencegah bau mulut Anda pada saat berpuasa, yaitu
:
1.
Minumlah air putih yang
cukup pada saat sahur dan berbuka, untuk mencegah mulut kering. Salah satu
penyebab bau mulut pada saat berpuasa disebabkan oleh mulut mengalami
kekeringan akibat kurangnya cairan ludah (saliva).
2.
Gosok gigi dan juga lidah Anda secara menyeluruh setelah sahur. Dua sumber utama bau
mulut ialah bakteri dan sisa makanan yang membusuk, maka dari itu diperlukan
perawatan yang teratur dengan cara menyikat gigi, bisa juga menggunakan dental floss, untuk bisa menjangkau sisa makanan yang
terselip diantara gigi.
3.
Minumlah teh hijau tanpa gula saat
berbuka puasa, kerena teh hijau diketahui memiliki kandungan zat polyphenol yang dapat membantu membunuh bakteri yang
menyebabkan bau mulut.
4.
Kurangi makanan yang mengandung banyak gula,
kerena makanan manis bisa menyebabkan nyeri pada gigi berlubang sehingga dapat
menimbulkan bau mulut. Jaga kesehatan gusi ada beberapa senyawa yang
bekerja untuk menstabilkan kolagen pada gusi dan menjadikan gusi sehat,
termasuk vitamin C dan koenzim Q10. Bau napas yang kronis dengan penyakit gusi
merupakan pertanda kekurangan vitamin C. Vitamin C dapat mencegah penyakit
sariawan dan radang gusi dengan menghasilkan lingkungan yang dapat mencegah
bakteri untuk tumbuh.
Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk menjaga kesehatan mulut Anda, saya merekomendasikan menambahkan 2000 sampai 3000 mg vitamin C per hari (jika Anda mengalami diare, tinggal kurangi saja dosisnya) dengan 100 mg koenzim Q10.
Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk menjaga kesehatan mulut Anda, saya merekomendasikan menambahkan 2000 sampai 3000 mg vitamin C per hari (jika Anda mengalami diare, tinggal kurangi saja dosisnya) dengan 100 mg koenzim Q10.
5.
Hindari makanan yang yang bisa memicu bau mulut seperti misalnya cokelat. Cokelat adalah makanan yang
bersifat diuretik (merangsang pengeluaran urin). Akibatnya, mulut akan cepat
mengalami kekeringan. Kurangi sulfur Bukan gula, susu, bawang merah dan
putih, atau kopi yang membuat napas Anda bau. Yang bikin napas bau adalah
bakteri yang ada di dalam mulut.
Seperti halnya bahan-bahan yang mengandung asam, makanan yang membutuhkan proses pencernaan yang lama dan sulit akan menghasilkan sebuah lingkungan di dalam mulut dan perut Anda yang ditumbuhi oleh bakteri. Bakteri-bakteri itu menghasilkan sulfur yang yang menumpuk sampai makanan habis dicerna.
Seperti halnya bahan-bahan yang mengandung asam, makanan yang membutuhkan proses pencernaan yang lama dan sulit akan menghasilkan sebuah lingkungan di dalam mulut dan perut Anda yang ditumbuhi oleh bakteri. Bakteri-bakteri itu menghasilkan sulfur yang yang menumpuk sampai makanan habis dicerna.
Sebuah
ulasan mengungkapkan pengaruh makanan terhadap kesehatan pencernaan, secara
tidak mengejutkan, ditemukan banyak bukti yang tidak hanya mengenai kesehatan
mulut, penyakit pencernaan juga berpengaruh terhadap bau mulut. Itu adalah
alasan lain mengapa menjaga kesehatan pencernaan Anda itu penting.
Jika
mencuci mulut tidak dapat mengurangi bau napas Anda, Anda harus melihat pola
makan Anda lebih cermat. Untuk menghilangkan bau mulut, konsumsi makanan yang
mengandung alkali (coba makanan yang berserat dan sayuran hijau), sambil
mengurangi konsumsi makanan yang bersifat asam seperti gula, susu, gandum, dan
makanan yang dihaluskan. Terakhir, sertakan suplemen berserat sekali atau dua
kali sehari untuk menjaga bau napas anda.
Well
fitness mania, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang
menjalankan dan jangan lupa tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut ya! (boy)
6.
Gunakan klorofil cair
Klorofil diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses fotosintesis. Klorofil juga dipercaya memiliki efek menetralisir gejala seperti bau napas dan badan pada tubuh Anda. Klorofil bereaksi sebagai deodoran, mengurangi aroma di dalam mulut dan tenggorokan serta membantu proses pencernaan, yang terkadang menjadi penyebab bau napas.
Produk yang cukup mahal tersebut tersedia di berbagai apotek dan sering dijual dalam kemasan dengan sedikit campuran minyak mint agar napas lebih segar.
Tambahkan satu sendok klorofil dengan delapan ons air dan berkumurlah dengan cairan tersebut selama 30 detik, kemudian keluarkan. Bayam, seledri serta tumbuh-tumbuhan hijau juga banyak mengandung klorofil jadi cobalah tambahkan bahan-bahan tersebut kedalam makanan Anda untuk mengatasi gejala bau napas tersebut.
Klorofil diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses fotosintesis. Klorofil juga dipercaya memiliki efek menetralisir gejala seperti bau napas dan badan pada tubuh Anda. Klorofil bereaksi sebagai deodoran, mengurangi aroma di dalam mulut dan tenggorokan serta membantu proses pencernaan, yang terkadang menjadi penyebab bau napas.
Produk yang cukup mahal tersebut tersedia di berbagai apotek dan sering dijual dalam kemasan dengan sedikit campuran minyak mint agar napas lebih segar.
Tambahkan satu sendok klorofil dengan delapan ons air dan berkumurlah dengan cairan tersebut selama 30 detik, kemudian keluarkan. Bayam, seledri serta tumbuh-tumbuhan hijau juga banyak mengandung klorofil jadi cobalah tambahkan bahan-bahan tersebut kedalam makanan Anda untuk mengatasi gejala bau napas tersebut.
7.
Konsumsi suplemen pencernaan
Apa yang keluar dari mulut Anda dapat langsung dikaitkan dengan apa yang terjadi di dalamnya. Lebih khusus lagi, cara Anda mencerna makanan. Sebuah penelitian di 2010 menunjukkan bahwa kerja probiotik dalam mulut meningkatkan halitosis dan juga menunjukkan hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gusi berdarah.
Sebuah penelitian yang sama juga menunjukkan probiotik dapat membantu mengurangi kerusakan gigi tersebut dengan meningkatkan tingkat salivari dan meningkatkan indeks plak. “International Journal of Contemporary Dentistry” menunjukkan kegunaan probiotik pada gigi berlubang, dan kerusakan gigi serta infeksi mulut dan menemukan bahwa probiotik dapat meningkatkan kesehatan mulut.
Saya merekomendasikan untuk menambahkan enzim pencernaan setiap makan besar untuk meningkatkan penguraian dan penyerapan nutrisi, dan probiotik berkualitas tinggi dengan mengonsumsi satu sampai dua kapsul per hari yang mengandung 14 miliar sel di saat perut kosong. Anda juga harus mengonsumsi lebih banyak yoghurt tawar untuk mendapatkan efek probiotik tersebut.
8. Periksa tingkat keasaman lambung
Tingkat keasaman lambung yang wajar secara teknis disebut sebagai asam hidrokloris, merupakan hal yang penting agar sistem pencernaan berfungsi secara benar. Asam hidrokloris itu mengaktifkan enzim yang dapat mengurai makanan menjadi partikel-partikel kecil agar dapat diserap.
Tingkat asam lambung yang rendah mengakibatkan peradangan pada lapisan perut. Menunjukkan bagaimana pola makan anda dari hari ke hari, pencernaan yang buruk dan penyerapan nutrisi yang buruk akan membuat Anda rentan terhadap penyakit pencernaan juga kondisi kesehatan.
Normalnya tingkat keasaman lambung membantu menjaga sistem pencernaan bebas dari bakteri, jamur dan parasit. Dengan rendahnya tingkat keasaman dan makanan yang sulit dicerna, bakteri akan sulit tumbuh di dalam perut atau usus, dan mengurangi gangguan terhadap proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, lemak dan karbohidrat. Dan Anda dapat bayangkan pengaruhnya terhadap bau mulut Anda.
Saya merekomendasikan semua pasien saya untuk memulai program baru, HCL Challenge. Anda dapat menemukan napas dan pencernaan Anda membaik.
9. Bersihkan usus Anda dari bakteri berbahaya
Helicobacter pylori adalah jenis bakteri yang cenderung di lambung dengan tingkat asam yang rendah, bakteri itu juga dapat menjadi penyebab bau mulut. Helicobacter pylori cenderung mengurangi tingkat keasaman lambung, oleh karena itu lakukanlah tindakan pencegahan.
Masuknya bakteri tersebut meningkatkan kemunculan organisme lain yang tidak diinginkan di dalam lambung dan usus kecil, Helicobacter pylori bahkan diasosiasikan dengan penyakit jantung, bercak-bercak merah pada kulit, asma dan penyakit kepala kronis atau migrain. Jika Anda memiliki gejala refluks selain bau napas, saya merekomendasikan untuk meminta ahli kesehatan Anda melakukan pemeriksaan bakteri Helicobacter pylori.
Beberapa pilihan perawatan dapat berupa berberine, minyak rempah, suplemen asam hidrokloris yang dikonsumsi bersama makanan, dan enzim pencernaan (termasuk enzim pankreas, enzim yang berasal dari sayuran, pepaya, bromelain atau pepsin) yang dikonsumsi bersama makanan. Mintalah bantuan ahli gizi Anda untuk menentukan langkah terbaik.
Apa yang keluar dari mulut Anda dapat langsung dikaitkan dengan apa yang terjadi di dalamnya. Lebih khusus lagi, cara Anda mencerna makanan. Sebuah penelitian di 2010 menunjukkan bahwa kerja probiotik dalam mulut meningkatkan halitosis dan juga menunjukkan hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gusi berdarah.
Sebuah penelitian yang sama juga menunjukkan probiotik dapat membantu mengurangi kerusakan gigi tersebut dengan meningkatkan tingkat salivari dan meningkatkan indeks plak. “International Journal of Contemporary Dentistry” menunjukkan kegunaan probiotik pada gigi berlubang, dan kerusakan gigi serta infeksi mulut dan menemukan bahwa probiotik dapat meningkatkan kesehatan mulut.
Saya merekomendasikan untuk menambahkan enzim pencernaan setiap makan besar untuk meningkatkan penguraian dan penyerapan nutrisi, dan probiotik berkualitas tinggi dengan mengonsumsi satu sampai dua kapsul per hari yang mengandung 14 miliar sel di saat perut kosong. Anda juga harus mengonsumsi lebih banyak yoghurt tawar untuk mendapatkan efek probiotik tersebut.
8. Periksa tingkat keasaman lambung
Tingkat keasaman lambung yang wajar secara teknis disebut sebagai asam hidrokloris, merupakan hal yang penting agar sistem pencernaan berfungsi secara benar. Asam hidrokloris itu mengaktifkan enzim yang dapat mengurai makanan menjadi partikel-partikel kecil agar dapat diserap.
Tingkat asam lambung yang rendah mengakibatkan peradangan pada lapisan perut. Menunjukkan bagaimana pola makan anda dari hari ke hari, pencernaan yang buruk dan penyerapan nutrisi yang buruk akan membuat Anda rentan terhadap penyakit pencernaan juga kondisi kesehatan.
Normalnya tingkat keasaman lambung membantu menjaga sistem pencernaan bebas dari bakteri, jamur dan parasit. Dengan rendahnya tingkat keasaman dan makanan yang sulit dicerna, bakteri akan sulit tumbuh di dalam perut atau usus, dan mengurangi gangguan terhadap proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, lemak dan karbohidrat. Dan Anda dapat bayangkan pengaruhnya terhadap bau mulut Anda.
Saya merekomendasikan semua pasien saya untuk memulai program baru, HCL Challenge. Anda dapat menemukan napas dan pencernaan Anda membaik.
9. Bersihkan usus Anda dari bakteri berbahaya
Helicobacter pylori adalah jenis bakteri yang cenderung di lambung dengan tingkat asam yang rendah, bakteri itu juga dapat menjadi penyebab bau mulut. Helicobacter pylori cenderung mengurangi tingkat keasaman lambung, oleh karena itu lakukanlah tindakan pencegahan.
Masuknya bakteri tersebut meningkatkan kemunculan organisme lain yang tidak diinginkan di dalam lambung dan usus kecil, Helicobacter pylori bahkan diasosiasikan dengan penyakit jantung, bercak-bercak merah pada kulit, asma dan penyakit kepala kronis atau migrain. Jika Anda memiliki gejala refluks selain bau napas, saya merekomendasikan untuk meminta ahli kesehatan Anda melakukan pemeriksaan bakteri Helicobacter pylori.
Beberapa pilihan perawatan dapat berupa berberine, minyak rempah, suplemen asam hidrokloris yang dikonsumsi bersama makanan, dan enzim pencernaan (termasuk enzim pankreas, enzim yang berasal dari sayuran, pepaya, bromelain atau pepsin) yang dikonsumsi bersama makanan. Mintalah bantuan ahli gizi Anda untuk menentukan langkah terbaik.
Bau
mulut ada problem yang kerap dialami banyak orang. Dan menyikat gigi adalah
salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi bau mulut tersebut. Namun
setelah menyikat gigi, kok bau mulut masih juga tak kunjung hilang? Apa
sebabnya? Dilansir Mamasource, berikut penyebab bau mulut tak kunjung hilang
setelah sikat gigi:
1.
Masih ada partikel makanan yang terselip di mulut
Itulah
perlunya menyikat gigi dengan benar, karena sedikit saja sisa makanan yang
tertinggal masih bisa bikin bau mulut. Mereka yang memakai gigi palsu berisiko
lebih besar memiliki bau mulut akibat berkembangnya bakteri dari sisa makanan.
2.
Bakteri masih nempel di lidah
Orang
biasanya rajin sikat gigi tapi lupa membersihkan lidah. Padahal, bakteri yang
ada di lidah bisa menumpuk dan berkembang juga. Biasakan membersihkan lidah
ketika warnanya sudah mulai berubah, karena itu tanda adanya bakteri di mulut.
3.
Air liur dalam mulut kurang
Dalam
mulut terdapat air liur, dan tanpa produksi liur yang cukup, mulut akan menjadi
bau. Alkohol, kafein, dehidrasi atau efek samping obat bisa menyebabkan air
liur berkurang dan mulut menjadi kering. Minum air putih yang banyak atau
kunyahlah permen karet untuk memicu produksi air liur. Hindari menggunakan obat
kumur yang mengandung alkohol karena hanya akan menambah masalah.
4.
Kurang konsumsi karbohidrat
Ketika
tubuh kurang mendapat asupan karbohidrat, pembakaran dalam tubuh untuk
menghasilkan energi digantikan oleh cadangan lemak yang disebut ketosis.
Akibatnya, tubuh akan mengambil air lebih banyak dari bagian tubuh lainnya,
termasuk air liur, dan itu menyebabkan mulut kering dan bau.
5.
Kondisi medis
Penyakit-penyakit
seperti gigi rusak, infeksi pernafasan, pencernaan atau penyakit hormonal bisa
menyebabkan bakteri berkembang lebih banyak dalam mulut. Konsultasikan dengan
ahlinya untuk mengatasi bau tersebut.
6.
Stres
Stres
biasanya berhubungan dengan masalah pencernaan dan bisa mengganggu kehigienisan
mulut dan saraf-saraf di sekitarnya. Berlatihlah mengambil nafas dalam-dalam,
jalan-jalan bersama binatang piaraan atau ikutilah kelas yoga untuk
menghilangkannya.
7.
Perokok
Tar,
nikotin dan kandungan dalam rokok bisa membuat nafas tidak segar. Ketika
merokok, kelembaban dalam mulut pun akan berkurang dan itu adalah gejala awal
dari bau mulut. Selama masih punya kebiasaan merokok, mulut pun berisiko bau.
Demikian uraian kami semoga bermanfaat Terima kasih